Bersama Para Pecinta Rasulullah

Minggu, 04 November 2012
     Di majlis ini kami duduk bersama para pecinta Raulullah, tak kenal tua & muda ataupun kaya & miskin, semuanya sama. Yang laki-laki memakai sarung, peci & baju koko, sedangkan yang wanita memakai baju gamis & kerudungan, tak lupa memakai bros agar terlihat sedikit manis pada bagian kerudung.
     Majlis akbar di laksanakan pada hari Sabtu, malem minggu tepatnya :) yang kebanyakan orang malem minggu di artikan sebagai malem bermain bersama sang kekasih, nongkrong bersama teman, dan kegiatan lainnya yang tidak bermanfaat. Tapi tidak demikian dengan alfaqir, alfaqir mengartikan malem minggu sebagai malem terindah karena dapat duduk bersama para pecinta Rasulullah yang dateng berbondong-bondong dari setiap sudut Ibu Kota Jakarta. Sebagaian besar jama'ah majlis ta'lim menggunakan motor untuk sampai ke lokasi & sebagian lagi menggunakan angkutan umum/angkot yang di sewa oleh beberapa rombongan.
     Setelah menunaikan shalat isya & makan malem, alfaqir bergegas memakai baju gamis & kerudungan serta mengikuti sunnah Rasul, yaitu memakai sipat mata. Minyak wangi pun segera membasahi sedikit lengan alfaqir agar tercium harum. Ku ambil tas selempang yang hanya terisi oleh uang untuk amal nanti, buku qasidah, maulid simtudurrar & handphone. Lalu keluar kamar dan berpamitan dengan orang tua untuk berangkat ke lokasi majlis ta'lim. Okay sepp, semuanya udah siap, capcyuuuuussss :D *selalu terbesit rasa semangat di wajah alfaqir saat dalam perjalanan menuju lokasi* :)
     Di titik-titik daerah yang menuju rute lokasi sudah banyak terlihat para jama'ah lain yang sama-sama berbondong-bondong menuju ke lokasi majlis. Terlihat juga di sepanjang jalan umbul-umbul majlis yang selalu berkibar karna tertiup angin malam, semua berkumpul di lokasi majlis untuk menggemakan shalawat & dzikir.
     Sesampainya di parkiran, yang terlihat di sepanjang jalan hanyalah motor & angkot yang berderet begitu rapih,  beberapa crew parkir serta para jama'ah yang baru sampai di lokasi.
Cukup jauh berjalan dari parkiran hingga ke layar terakhir, namun hal itu sudah menjadi hal yang biasa bagi para jama'ah majlis ta'lim.
Dari parkiran sudah terlihat banyak tenda-tenda kecil yang menjual berbagai macam parfum, baju koko, sarung, poster-poster para habaib dan sebagainya.
Suasana mulai terasa begitu padat ketika harus membuka sendal saat menginjakan kaki di atas sebuah terpal yang menjulur panjang sampai ke depan panggung, harum parfum pun mulai tercium anatara jama'ah yang satu dengan yang lainnya. Beruntung jika kita sampai tak begitu malam, karena kita masih bisa mengikuti pembacaan Asmaul Husna yang biasa di bacakan oleh Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf/Ust. Jamal.
     Setelah berjalan cukup jauh dari parkiran, alfaqir memutuskan untuk mencari tempat yang sedikit renggang yang bisa alfaqir duduki dengan nyaman. Qasidah mulai di lantun kan, sangat terdengar jelas karena toa yang di pasang di spanjang jalan menuju panggung jaraknya tak begitu jauh. Tak lama munculah gambar di setiap layar yang menggambarkan kondisi di atas panggung. Ini adalah moment-moment sangat berharga, karna tak semua orang dapat duduk bersama para pecinta Rasulullah saw :)
    Kalo dulu Habib Hasan yang biasa baca maulid simtudurrar, sekarang udah jarang. Sekarang yang biasa bacain maulid simtudurrarnya adik-adik beliau & beberapa ulama yang duduk di atas panggung. Pembacaan pun di selingi oleh ceramah atau lantunan shalawat, ajib bener daaaaaahhh
Dan sangat di sayangkan serta merugi bagi orang-orang yang rumahnya tak jauh dari lokasi majlis namun ia tak mempunyai niat untuk hadir & duduk bersama para pecinta.
Yuk, kita sisihkan sedikit dari uang jajan kita untuk amal, amal ini digunakan untuk kepentingan majlis, dari kita & untuk kita ( ^^,
     Sebelum Mahalul Qiyam, tiba lah Yaa Habibil Mahbub, Adailallah Al-Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. Berlanjut ke pembacaan asyraqal, riuh dentuman kembang api kembali bergema menerangi angkasa meyambut kelahiran Sang Nabi Agung Muhammad Saw. Begitu hanyut para jama’ah dalam sausana yang riuh yang dihadiri oleh ribuan jamah dari berbagai wilayah di Jabotabek, baik yang muda maupun yang tua baik yang alim maupun yang awam baik pria maupun wanita semua larut dalam suka cita menyambut kelahiran Manusia Agung Rasululluh Saw.
     Singkat cerita, setelah acara selesai, kondisi yang terlihat sangatlah miris. Ada yang mempergunakan waktu ta'limnya cuma buat keluar malem & berujung pada pacaran di parkiran (frontal banget neng | iyaa wan, ini fakta yang ane liat setelah acara selesai), ada yang cuma buat nongkrong-nongkrong ngga jelas di parkiran, EKHM ! yang tadinya udah cakep-cakep pake kerudungan malah di buka-buka, yang udah cakep pake baju koko & sarung malah ganti baju, jadi cuma pake kaos ama celana pendek. Yaa Allah alfaqir cuma bisa berdoa agar para jama'ah yang telah merusak nama baik majlis segera diberi hidayah-Nya, aamiin.
Tak selesai sampai parkiran, bahkan dijalan pulang pun banyak para jama'ah yang duduk di atas kap mobil dan berseteru dengan lisan yang tak berguna, kalo ngeliat yang kaya gitu di jalan, jujur saja alfaqir ngga pernah menganggap mereka sebagai anak majlis, karna lisan yang tak berguna itu bukan ciri-ciri anak majlis ;)
Semoga ta'limnya berkah, aamiin .
Ini sedikit kisah alfaqir dari sebelum sampai ke majlis ampe ulang lagi kerumah, hehee

1 komentar:

  1. tb amran mengatakan...:

    teralu berlebihan

Posting Komentar