Someone Miss You

Jumat, 30 September 2011
Dalam diam aku selalu memperhatikanmu, semua yang kau lakukan terlihat indah
Dalam keheningan aku selalu mendoakanmu, agar semua mimpimu tercapai
Dalam pergalauan kutitipkan sepotong rindu pada dahan-dahan cinta
Dalam kesepian kutatap sebingkai kanvas wajahmu.. Karena kaulah pembangkit semangatku:")



Aku sudah tidak mengharapkan apa-apa darimu. Aku pun mencoba untuk biasa saja. Tak banyak berharap. Tak banyak menuntut. Hati ini sepertinya sudah lelah dengan sikap-sikapmu selama ini.
Aku takkan lagi menahanmu untuk tetap disampingku. Kau bebas memilih. Hanya aku yg tau bagaimana sekarang perasaanku. Cukup aku yg tau.
Mungkin dulu , kau sangat berarti untukku. Tapi sekarang, ntah kenapa , aku mulai biasa saja terhadapmu. Mungkin perasaan ini sudah diambang batas kesabaran. Aku berharap suatu saat nanti kau tak akan pernah menyesal atas sikapmu kepadaku selama ini. Yang menyebabkan aku pergi darimu selamanya! :)
aku tau dihatimu sudah tidak ada aku lagi. Semoga kau berbahagia. :)



Rio Danu Saputra



X-5 Berbagi Cerita

                Jika kau setia menjadi sahabatku, dengarlah..
Dengarlah ceritaku hari ini, wahai sahabat..


                Jakarta, 30 September 2011.
Siang ini matahari begitu terik, tak kuat rasanya jika harus meninggalkan sebuah bangunan 2 tingkat yang sudah hampir 4 bulan kami jadikan tempat untuk menuntut ilmu. Sekolah tercinta kami, SMA SULUH Jakarta.
                Jum'at adalah hari yang panjang bagi kami.
Saat mentari mencapai puncaknya, wajah kami tak terukir sebuah rasa semangat seperti pagi tadi.
Raga ini justru menggambarkan kelelahan, ingin sekali rasanya cepat2 untuk menginjakan kaki dirumah dan berbaring di keranjang tidur. Tapi.. masih ada 90 menit lagi yang kami harus lewati untuk melanjutkan ke mata pelajaran berikutnya. Ya Allah, kumpulkan semangat kami walau hanya 90 menit, agar pasir yang kami injak memohon ampun atas dosa kami (untuk setiap butir pasir).
                "It's time to begin the nineth lesson". Suara alarm yang mengingatkan kami saatnya melanjutkan mata pelajaran yang ke 9.
Beliau berwajah cantik yang selalu menggambarkan keramahan, memakai kacamata, berbusana rapih.. tak kunjung datang utk mengisi pelajaran matematika reguler di kelas kami, Bu Nines.
Yang terlihat hanyalah seorang laki2 yang memakai baju batik berwarna coklat lengan panjang, celana hitam dan memakai sepatu pantofel berwarna hitam.
Semuanya tau siapa beliau, guru PKN yang paling asik dan menyenangkan. Ya, beliau wali kelas kami, wali kelas X-5 tercinta. Pak Herman.
                Entah ada apa dan maksud apa beliau masuk ke kelas kami tanpa hiasan senyum yang biasanya selalu menyelimuti bibir beliau.
Yang terliaht hanyalah wajah tanpa ekspresi yang sepertinya menyimpan banyak kalimat yang akan di sampaikan kepada kami.
                Semuanya duduk dengan rapih, hanya dengan awalan tatapan Pak Herman yang terlihat tajam membuat kami untuk mengunci mulut, kami membisu seketika.
Sunyi.. senyap.. tanpa suara. Yang terdengar hanyalah suara dengungan speaker yang terletak di pojok kanan atas kelas kami.
                Suasana semakin menegangkan, kami semua menunduk terdiam..
Menunggu seseorang membuka mulutnya utk menyampaikan sesuatu. Detik dan menit jarum pada jam dinding kelas kami terus berputar. Hingga kami merasa jenuh, membisu tanpa alasan dan tujuan.
                "Apa yang sebenarnya terjadi di kelas X-5?" Tanya beliau kpd kami dg suaranya yang begitu tenang dan pelan.
Semua mata tertuju beliau, namun tak ada seorang pun yang menjawabnya. Beliau kembali membisu dan menunggu jawaban dari kami.
Kami masih membisu, menunggu hingga ada yang mau menjawab.
Lalu beliau berkata
                "Siapa yang mau menjawab, 1 orang saja".
Sebenarnya tak ingin kami membisu terlalu lama. Hingga akhirnya di wakilkan oleh seorang teman kami, sebut saja si Acil.
Dengan menghembuskan nafas, ia mengangkat tangan kananya.
Tak sempat aku utk mendengar jawabanya, PaK Syamsudin masuk ke kelas kami. Pembicaraan pun di tunda. Karena ada beberapa orang yang beliau sebut saat masuk ke kelas kami, di antaranya: Ardi Setiawan, Ainun Fajariah, Kemal Abdussalam, Nurul Indah, Nuzulul Karamah, Rihla Natasya (aku) dan Shella Firliana. Kami di minta ke perpustakaan dengan membawa kitab suci Al-Qur'an.
Dan saat itu juga kami ke perpustakaan dengan membawa kita suci Al-Qur'an masing2. Sebelumya kami pamit kepada Pak Herman, mencium tangannya lalu berjalan menuju perpustakaan.
Aku yang terkahir pamit kepada beliau, sembari bertanya
                "Pak saya mau ceritain apa yang sebenarnya terjadi di kelas X-5. Bapak bisanya kapan?"
Beliau justru menanya balik
                "Kamu maunya kapan?"
                "Pulang sekolah ya Pak.."
Beliau tdk  menjawab apa2, hanya sedikit anggukan kepala sebagai jawabannya.

                                                                                                                                * * *

                Selesai dari perpustakaan, kami kembali ke kelas.
Namun, tak terlihat Pak Herman saat itu. Kami melanjutkan belajar, matematika reguler.
Karena penasaran, aku menanyakan sesuatu kpd teman sebangku ku, Rr Dyah.
                "Tadi Pak Herman bilang apaan ajee?"
                "Ya gitu dah, pulang sekolah jangan langsung pulang, nanti Pak Herman mau kesini lagi"
Aku pun terdiam, memikirkan sejuta makna yang akan terjadi nanti. Feeling jadi ngga tenang, buyar sudah konsentrasi ku saat itu, hanya asma Allah yang senantiasa ku sebut. Ya Allah.. :(

                                                                                                                                * * *

                "Seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai bertemu esok dengan semangat yang baru". Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa jam pelajaran yang ke 9 ini telah selesai. 1 pertanyaan yang membuat konsentrasi ku buyar "Apa yang akan terjadi pada kami setelah Pak Herman masuk kelas?". Bismillah..
                Tak lama setelah alarm pulang berbunyi, Pak Herman masuk kelas.
Jika ada sesuatu yang buruk bagi ku, kedua telapak tangan ini berkeringat.. Dan ternyata kali ini telapak tangan ku berkeringat.
                Pertemuan kali ini benar2 membisu, tak ada bisikan, dengungan, dll. Kami bagai saksi buta karena tak daya.
PaK Herman berdiri di depan pintu kelas kami, tanpa ekspresi dan senyuman. Beliau memanggil beberapa  mantan anak didiknya. Semuanya Laki2, dan "WOW" mereka mempunyai kasus yang hebat, berkelahi, bahkan sampai masuk kantor polisi dll. Selesai masalahnya? Selesai.
Lalu bagaimana dengan kami? Selesai kah? tanpa basa basi, Pak Herman berkata
                "SAYA MARAH, SAYA KECEWA DENGAN KALIAN SEMUA !! ................."
Tak kuat untuk mendengarkan selanjutnya, wali kelas yang begitu sayang dengan kami bisa berkata seperti itu. Apa beliau sudah capek dengan bertubi tubi laporan negatif tentang kelas X-5? Bisakah kami berubah?
Tak sampai situ kalimat beliau, beliau juga membahas tentang tugas yang seringkali kita anggep spele. Ternyata itu masalah besar buat beliau, dengan hanya seperti itu kita ternyata membunuh nama baik X-5.
                Beliau marah2, beliau berkata jika kasus ini tidak bisa di hentikan, sanksinya setiap anak di panggil orang tuanya. Jika orangtuanya ngga bisa hadir, beliau lah yang dtg kerumah kita.
Semuanya ikut terlibat :( kami hanya bisa membisu, dan entah apa yang kalian pikirkan masing2.
                Dalam kesunyian.. saat itu aku hanya bisa merenung.
Mengingat kata Bu Niken saat itu : "Waktu ibu lagi ngomongin kelas kamu dengan guru2 yang lain, wali kelas kamu hanya bilang ngajarnya jangan galak2 sama X-5. Wali kelas kalian waktu itu sampai sakit lho, tapi masi di bela2in masuk buat ngajar di sekolah"
Kalian nyadar ngga sih? Betapa besarnya beliau sayang sama X-5? :"")
Renunganku menghadirkan kembali semua yang pernah terjadi di X-5.. Teringat saat Pak Herman berkata Mrs.Kokom setiap abis masuk ke kelas sepuluh lima pas mengeluh, dan beliau hanya menjawab "biasa aja kali Bu".
                "Buku Kuning" buku yang terisi dengan goresan pulpen anak2 X-5, ngga nyangka.. goresan pulpen kami bisa masuk ke buku kuning.. Buku yang semestinya di isi oleh anak2 kriminal. Apakah kita termasuk anak yang kriminal? Pribadi jawab "Iya". Kita udah kaya binatang, ngga bisa di bilangin. Bahkan kata beliau anak2 kelas sepuluh semuanya cakep2, TAPI ISI OTAKNYA KOSONG ! *Jujur.. nyesek. Di tambah lagi saat Bu dessy masuk ke kelas kami dan ingin memfoto copy isi buku kuning yang tadi kita tulis.
                Kembali terdiam, semakin dalam renunganku..
Mika & Ardi membawa 2 peti botol minuman softdrink yang di bagikan utk kita semua. Hah? di beliin Pak Herman nih 1 kelas? Kurang baik apa beliau? Emang ada walikelas lain yang mau beliin kita walau hanya sebotol softdrink?
Beliau berkata "Yang haus minum aja, jadikan botol minuman itu sebagai kenangan untk saat ini"
                Di kertas, jawaban nmr 2 yang aku tulis adalah..
1. Ingin harmoniskan hub guru2 dg X5
2. Ingin membuat kelas yang baik, bahkan jadi yang terbaik
3. Semoga Pak Herman memaafkan kesalahan kami
(Apaan lagi yaa? lupa, hehee. Pokoknya yaa semaca itulah)


                Oke, buat X5.. Pak Herman tuh marah2 kaya gitu karena beliau sayang sama kita, beliau merhatiin kita, beliau ngasih tau kesalahan2 kita, beliau mau kita berubah.
Buang masalalu, hadirkan kenangan baru.. kenangan yang lebih indah.

                                                                                                            Love you all :")

(ini gambarnya cuma perwakilan aja, hehee, ngga semuanya)

Part II Kisah Si Buah Hati Korban Aborsi..

Jumat, 09 September 2011
Teruntuk Bundaku tersayang...

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....

Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...

Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.

Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...

Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach!
----------------------------------------------



STOP PACARAN and SEX BFORE MARRIED!!!

Tolong Aku Mama, Buah Hatimu..

Udeh lama yee ane kagak nge post, nih ane mo nge post tentang nasib anak yang di aborsi O.O (btw, ngapa jadi sok ke arab2an gini yak gua? wakakakak, yaudasi -_-)

_ Jangan sungkan2 atau malu untuk jatuhkan air matamu setelah membaca postingan ini sayang :"") _


   Terlihat gambar yang tidak begitu jelas, tapi sang dokter menjelaskan secara detail mana sang janin dan sebuah alat penyedotnya. Sebuah alat besar dimasukkan kedalam liang rahim sang ibu untuk mencabik-cabik dan menyedot organ-organ sang janin hingga pada bagian kepala yang susah untuk disedot, maka dimasukkanlah alat seperti sebuah tang untuk meremukkan tengkorak kepala sang bayi agar bisa disedot.

Ya Tuhan... saya tak mampu menuliskannya dengan detail. Sebuah kekejian yang luar biasa yang dilakukan dokter dan ibunya sendiri.

Mungkin dari cerita rekaan ini bisa menggambarkan bagaimana keadaan sang bayi kecil tak berdosa itu...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mama sayang,...

Aku di surga sekarang,
duduk di pangkuan Tuhan.
Ia mengasihiku dan menangis bersamaku, sebab pedih pilu hatiku begitu ingin aku menjadi putri mungilmu.
Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah terjadi.
Aku begitu senang ketika mulai menyadari keberadaanku.

Aku ada disuatu tempat yang gelap, namun nyaman.
Aku melihat bahwa aku telah mulai punya jari-jari dan jempol.
Aku cantik seturut perkembanganku, tapi aku belum siap ketika meninggalkan tempatku.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku dengan berpikir atau tidur bahkan sejak hari-hari pertamaku, aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.

Kadang aku mendengarmu menangis dan aku menangis bersamamu.
Kadang engkau berteriak dan memaki, lalu aku menangis.
Aku dengar Papa memaki balik.
Aku sedih dan berharap engkau akan segera baik kembali.
Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis.
Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.
Pilu hatiku karenanya.
Tak dapat kubayangkan mengapa engkau begitu berduka.

Pada hari itu juga hal yang paling mengerikan terjadi.
Suatu monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman dimana aku berada.
Aku sangat takut, aku mulai menjerit, tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong.
Mungkin engkau tak pernah mendengarku......

Monster itu semakin lama semakin dekat, sementara aku terus berteriak
“Mama, Mama, tolong aku.....,
Mama......
tolong aku...”

Suatu terror yang ngeri aku rasakan.
Aku berteriak dan berteriak hingga tak sanggup lagi.
Lalu monster itu mulai mencabik lenganku, sungguh sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat kuungkapkan dengan kata.
Monster itu tidak berhenti.

“Oh....
bagaimana aku harus mohon agar ia berhenti...!”

Aku menjerit sekuat tenaga, sementara ia mencabik putus kakiku.
Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat.
Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu atau mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku, mama.

Mama,
Aku ingin menghapus butir-butir air matamu ketika engkau bersedih.
Aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia.
Mama....
Tapi aku tak dapat.
Mimpi-mimpiku musnah sudah, walau menanggung sakit tak terperi pedih dan pilunya hati kurasakan melampaui segalanya.
Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu.
Tak ada gunanya sekarang, aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan.
Hanya hal-hal buruk yang terlintas dibenakku.

Sesungguhnya begitu ingin aku mengatakan bahwa aku mengasihimu sebelum aku pergi, tapi aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti.
Dan segera saja aku tak lagi punya nafas untuk mengatakannya.

Sekarang aku mati.
Aku merasa diriku terangkat seorang malaikat besar membawaku kesuatu tempat yang besar dan indah.
Aku masih menangis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna sudah.
Malaikat membawaku kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukanNya.
Tuhan mengatakan bahwa Tuhan mencintaiku.
Lalu aku merasa bahagia.
Kutanya padaNya apa itu yang membunuhku?
Tuhan menjawab,
“Aborsi.”

Aku tidak tahu apa itu aborsi.
Aku pikir mungkin nama monster itu.

Aku menulis untuk mengatakan betapa aku mengasihimu dan mengatakan padamu betapa ingin aku menjadi putri mungilmu.

Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup,
aku ingin hidup......!
Kuat keinginanku, tapi aku tak mampu.
Monster itu terlalu kuat.
Dicabik-cabiknya lengan dan kakiku dan akhirnya seluruh tubuhku.
Tak mungkin bagiku untuk hidup.
Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal bersamamu.
Aku tidak mau mati!

Mama,
berhati-hatilah terhadap monster bernama aborsi itu.
Mama,
aku mengasihimu.
Aku sedih karena engkau harus menanggung rasa sakit seperti yang kualami.

Berhati-hatilah.

Peluk & cium,
Bayi Perempuanmu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hey hey heeeey!! Gimana responnya? Masyaallah, coba kalian bayangin kalo yang jadi bayi perempuan itu adalah kita? Ya Allah, tak kuat mata ini ingin menangis karena rindu ingin bertemu Mama, ingin melihat Mama tersenyum, haaaaaa ngga kuat lagi mau ngetiknya. Hiksss :"(
Semoga bermanfaat!!! :) & 

Love you♥